Senin, 03 Desember 2012

Sesuatuuu...

Ada yang bilang kalo anak-anak itu adalah makluk paling jujur dan tulus di muka bumi ini (entah siapa ya yang bilang gitu...hihihi...)

Sebenarnya sih pengen cerita gini,

Tadi pas baru dateng ke TPA, salah satu muridku yang bernama Memey (sekitar 4 tahun) tiba-tiba mendekat trus ngomong gini:

Memey: Kak Wie, kak Wie cakeep...

Aku: Ah masa siih? Terima kasih ^__^ *blushing, hihihihi...

Trus jadi inget sekitar 6 tahun yang lalu ketika masih menjadi guru di kelas Play Group, salah satu muridku yang bernama Ibnu (sekitar 5 tahun) ketika sesi senam tiba-tiba ngeliatin aku  terus kemudian ngomong gini:

Ibnu: Bu Indah, ibu cantik deeh..

Aku: Terima kasih, Bu guru emang cantik kook.. *huehehe.. Ge Er :p

Hihihihi...jangan ngiri yeee... Tapi begitulah.. mereka ituu pasti jujur... ga ada maksud politisasi apapun (haiyaah..apaan sih :D)

Aah..terlepas apapun, dunia anak-anak itu emang menyenangkan.. Kalo berada diantara mereka...semua masalah rasanya lenyap seketika.. ^__^

Pernah juga ada muridku yang tiba-tiba nyeletuk gini, "Terima kasih ya Bu Guru sudah ngajari Kirom..". Aku langsung bengong, ga nyangka dapet apresiasi seperti itu. dan seketika rasanya semangatku ter-charge jadi fuuuuulll...!! ^__^

*Terima kasih ya, kalian adalah makhluk2 terhebat di muka bumi, calon generasi penerus masa depan.. Semoga menjadi anak sholeh dan sholeha dan bermanfaat bagi umat yaa... ^__^

**Kesimpulannya sih sebenarnya adalah, Guru yang Ge Er..huehehe :p

Rabu, 07 November 2012

Kepada yang Separuh...

Suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya, “Maukah kalian aku beri tahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab, “Tentu saja wahai Rasulullah” Nabi SAW menjawab,” Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata, ‘Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath-Thabrani)

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat kepada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, ‘Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad)



*Ya Robbi, pertemukanlah diriku dengan orang yang layak menjadi suamiku. Dimana aku bisa mati dengan keridhoannya, setelah Engkau meridhoiku.. Aamiin...

Jumat, 12 Oktober 2012

#goresan4

Aah...kadang harapan, impian, keinginan meloncat-loncat setinggi-tingginya di dalam benak. Hey...!!! Berhentilah... aku lelah... Nanti kau akan jatuh dan terluka. Tenanglah... Duduklah diam.. Dengarkan suara hatimu, ikuti kehendak-Nya dan lihatlah segala hikmah yang berbaris disepanjang jalan. Tidakkah kau dapat membacanya?



Suatu hari kau akan temukan, segala tanyamu dan jawaban..

Jumat, 05 Oktober 2012

Sometimes, people change.

Sometimes people change...

Mungkin kita pernah berfikir bahwa watak, sikap, kepribadian, atau tingkah laku seseorang sulit untuk dirubah. Aku pun pernah berfikir begitu. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak yang ku lihat, ku rasa, dan ku alami. Bahwa terkadang, orang-orang bisa berubah. Entah berubah ke arah yang baik ataupun ke hal yang buruk. Tapi mengapa mereka bisa berubah?

Mereka berubah karena perjalanan hidup, hal-hal yang terjadi dimasa lalu, kehilangan orang-orang yang mereka cintai, lingkungan, kekecewaan, ataupun mendapatkan pelajaran berharga. Mereka berubah karena perjalanan hidup yang mereka lalui dengan tetesan air mata telah membawa mereka pada kelelahan yang luar biasa. Mereka berubah karena masa yang telah mereka lalui meninggalkan kenangan dan hikmah disepanjang sisa senja yang mereka punya. Mereka berubah karena betapapun kelamnya bayangan masa lalu, tak ada pilihan kecuali berubah menuju haluan yang telah digariskan-Nya. Menuju jalan yang DIA inginkan.

Dan, kitalah yang memilih jalan hidup kita. Kita memilih untuk kembali memulai langkah kita. Kita yang memilih ke arah mana kita akan melangkah, untuk berubah. Kita memilih untuk melihat, mendengarkan, dan merasa. Kita memilih untuk bangkit dari keterpurukan, kita memilih untuk keluar dari kungkungan masa lalu, kita memilih untuk bertahan dari hempasan zaman, kita memilih untuk terus menikmati derita dan terluka lagi bahkan lagi, kita memilih untuk terus tersenyum ceria menghadapi takdirnya, Ataupun kita memilih untuk bersembunyi bahkan berpura-pura, dan tidak menjadi diri sendiri. Kitalah yang memilih dan menentukan diri kita ke arah mana akan berubah...

Dan kita memilih semua itu karena jauh di suatu tempat bernama hati, jiwa dan pikiran kita, kita ingin berubah..Entah itu baik ataupun buruk..kitalah sang penentu kemana arah langkah perubahan dalam diri kita...



Coz sometimes, people change...

Selasa, 25 September 2012

Kotak Hujan

Ada yang datang dari residu masa lalu
Mengetuk-ngetuk lewat kaki-kakinya yang runcing
Semua aroma dan suaranya ku kumpulkan dalam kotak kaca
Kelak jika kau pergi lagi, hujan...
Aku masih bisa membauimu dan merasakanmu dengan segenap ingatanku...


*Kelak jika kau menatap hujan dan merasa mengingat sesuatu, itu aku :)

Kamis, 13 September 2012

My Pingping...

Indahnya persahabatan..

Senangnya, dari kemaren pengen banget punya lumba2...eh tiba2 diberi hadiah lumba-lumba dari sahabatku.. Boneka kesayangannya dia berikan untukku...katanya biar aku gak nangis lagi..hehhee

I promise u, Nung.. I won't cry... Yupz... i wont cry  ^__^


Perkenalkaaaan...my Pingping ^___^ 


Pingping lagi ngantuk...heehe 
 




* Terima kasih Ya Allah KAU telah mengirimkanku temen-temen yang luar biasa ^__^


Rabu, 12 September 2012

Be Strong ^__^

Hey, bukankah kau bilang bahwa kau sudah bisa melalui semua ini? Ayolaah...jangan bersedih lagi. Begitu banyak orang-orang yang menyayangimu dan mereka berharap agar kau dapat segera bangkit. Lihatlah, betapa mereka berusaha agar bisa membuatmu tersenyum. Percayalah, semua akan baik-baik saja.. Kau hanya butuh sedikit lagi kesabaran. hey, apa kau lupa mengisi kembali celengan sabarmu? Ayo kumpulkan kembali keping demi kepingnya.

Tak mengapa jika hatimu kini tinggal separuh. Kita akan kumpulkan lagi serpihan-serpihannya yang terserak. Tidakkah kau ingin sebentuk hati yang baru? Jadi, tersenyumlah ditiap langkahmu kini. Biar saja luka dan kecewa menjadi peramai rasa hatimu. Kelak mungkin kau bisa berdamai dengannya. Jangan lagi ada air mata yang jatuh sia-sia.. Tersenyumlah, walau mungkin terasa sakit...



*Percayalah semua akan baik-baik saja.. Karena Robbku telah berjanji setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Dan ada hadiah yang manis bagi mereka yang bersabar dalam meneguk pahitnya ujian :)

Selasa, 11 September 2012

Satu kesempatan lagi...

Mari kita bersyukur. Malam ini, malam keberapa dalam hidupmu? Pernahkah kau coba menghitungnya? dan sudah berapa pagi yang kau lalui? Juga senja yang didalamnya kau berjalan penuh harap bahwa diujung sana, kau tak hanya melihat punggungnya tapi kelak kau akan berjalan di sisinya. Bukankah Robbmu begitu baik? Sudah berapa banyak kesempatan yang DIA berikan untukmu? Dan berapa banyakkah kesempatan itu kau abaikan begitu saja?

Kini, sedikit saja DIA menegurmu, apakah kau akan mengatakan bahwa DIA tidak adil? Bukankah DIA ingin memberikanmu sebuah kekuatan? Coba lihat kini, air mata yang kau keluarkan telah menjadi cambuk hatimu bukan? Seberapa kuat kau bertahan? Seberapa lama kau bersabar? Seberapa patuh kau mendengar setiap kehendak-Nya.

Apakah kau sudah dapat melihatnya? Cobalah baca deretan hikmah yang berjajar disepanjang jalan. Kumpulkan dan rangkailah menjadi sebuah makna yang berharga dalam hidupmu. Kelak kau akan mengerti bahwa betapa rencana Robbmu begitu sempurna. 

Kini jika hatimu sedang terluka, tak mengapa, memang hidup harus berjalan seperti itu kan? Kau akan terluka saat kehilangan, agar kau bisa menghargai kebersamaan dan tak akan menyia-nyiakan sedetik waktumu pun bersama orang-orang yang kau cintai.

Pada akhirnya, kau akan lihat betapa kuatnya dirimu. Karena luka akan membuatmu bangkit dan berusaha menyembuhkanmu menjadi lebih baik dari dirimu sebelumnya. Jadi, tersenyumlah malam ini dan berdoalah dengan doa terindah yang kau punya. Esok, Rabbmu memberikanmu satu kesempatan lagi untuk menjadi dirimu yang lebih berarti. Berjanjilah satu hal, jangan pernah menyerah :)



*Jangan pernah berputus asa dengan Rahmat Tuhanmu....


Kamis, 23 Agustus 2012

#goresan3

Just because someone doesn't Love you as the way you want to, doesn't mean they don't Love you with everything they have -unknown-






240812, dan masih sama...belum berubah :)

Kamis, 16 Agustus 2012

#Letupan1

Ada beberapa letupan dalam fikiran yang sejak lama ingin dituangkan ke dalam cerita. Tapi sampe sekarang belum terwujud. Hanya sekedar benang merah dari sebuah ide yang masih terpintal di benak pikiran. Intinya sudah ada, namun merealisasikannya dalam bentuk kata2 sepertinya..hhhmm...gak boleh bilang ga bisa sih... Sebenarnya bisa saja. Tapi mungkin butuh waktu, dan butuh kemampuan menulis serta penelitian yg mendalam terlebih dahulu (widiiih...serius amat yak, kayak mau ngapain aja :D).

Btw, ngerti ga sih aku lagi ngomongin apa? :D huehehhee..ituu looh, dah sejak lama aku pengen nulis cerpen..hhmm..mungkin juga bisa dijadikan novel. Ide cerita secara garis besar sudah ada. bahkan judulnya..huehehee... Tapi merealisasikannya itu yg belum terlaksana...hehehe..

Ku kasih bocoran ya. Sudah ada 3 ide cerita yg mengendap dikepala selama ini:

1. Jejak-jejak Di Pasir Putih

2. Cintaku Hanyut di Sungai Nil

3. Langit Biru Alexandria

Pada dasarnya sih ketiganya masih seputar tentang C.I.N.T.A hehehe... tapi beda kisah..

Hhhmm..kapan ya kira2 bisa terwujud??

Yaahh..semoga aja bisa ya suatu hari nanti.. Eh, temen2 jika suatu hari nanti ke toko buku trus ketemu novel judulnya seperti diatas..mungkin saja itu novelku..hehehee.. :p



*Ayooo....jangan menghayal muluuu..!!! Just Do It...!!! ^__^

Rabu, 15 Agustus 2012

#goresan2

Rabbi Yassir Wala Tu’assir

Wahai tuhanku permudahkanlah dan janganlah kau susahkan

Aamiin...



...dan DIA akan melihat seberapa besar usahamu... Maka, BERJUANGLAH..!! ^___^

Selasa, 14 Agustus 2012

#goresan1

...hanya jika kau menyerah, itu pilihanmu...bukan takdirmu...
*Semoga saja lelah ini takkan pernah bisa menyurutkan langkahku menuju Ridho-Mu... 

Selasa, 05 Juni 2012

Tepi Jendela

Bagaimana kabarmu disana? Maaf, akhir-akhir ini aku jarang menyapamu. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Tapi aku tidak melupakanmu. Sungguh.. Hey, apakah kau sudah akan sampai? Apa yang harus kulakukan untuk memperingan langkahmu? Mungkin doa-doaku selama ini belum tulus, maaf. Atau mungkin keyakinanku belum penuh bahwa kau akan segera datang. 

Maafkan aku yang masih sibuk menata hatiku. Entah mengapa, ia seakan tak mau mengerti. Sebentar-bentar aku harus membereskan serpihannya yang tercecer karena terlalu rapuh. Melelahkan memang.. Tapi mungkin itulah jalannya agar ia semakin kuat. Agar ia bisa benar-benar utuh saat menyambutmu datang. 

Hey, bolehkah aku meminta sesuatu padamu? Bawalah lentera yang paling terang yang engkau punya. Agar mataku bisa dengan jelas menangkapnya. Tahukah kau? Disini kabutnya terlalu tebal. Bahkan tak jarang aku tersesat sampai-sampai sulit untuk menemukan jalan pulang.

Musim semi sudah lewat, kau terlambat. Tapi tak mengapa, aku masih disini ditepi jendelaku. Menikmati hari-hariku dengan secangkir mimpi-mimpiku yang masih penuh. Jangan khawatir, jika sudah habis, aku akan mengisinya lagi dengan mimpi yang baru. Terima kasih kau sudah mau berjuang.

Itu saja :)

*hari ke 6 di Juni 2012

Selasa, 22 Mei 2012

Air Mata Rembulan Sang Naga Api

Dikedalaman hutan yang paling gelap, seekor Naga Api sedang duduk menyendiri. Ia bersandar di sebuah batu besar. Badannya kurus, matanya sayu, tubuhnya berwarna merah pucat, dan perutnya buncit sebesar gunung. Dia sedang tidak sehat, perutnya yang buncit terasa sangat sakit. Beberapa hari yang lalu, ia telah menelan sebuah rembulan. Oleh karena itulah perutnya kini terasa sangat sakit.

Sang naga api terus saja merintih. Bukan hanya karena rasa sakit diperutnya, tapi karena ia merasa sangat sedih dan bersalah karena telah menelan rembulan. Akibat pilihannya itu, kini Peri Hujan mati dan Lembah Hujan menjadi kering kerontang tak berjiwa. Tak ada kehi
dupan di sana, yang ada hanyalah kesedihan.
Kini rintihannya semakin kencang berubah menjadi raungan yang memekikkan telinga. Raungan kesedihan yang dalam. Suaranya terdengar sangat pilu dan nyeri. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan merasakan sebuah kesedihan yang dalam.

Ia kemudian menangis meraung-raung. Dari sudut matanya keluar bulatan-bulatan kecil air mata. Bulatan-bulatan kecil itu semakin lama semakin membesar membentuk bulatan penuh. Ternyata, bulir-bulir air mata Sang Naga Api berubah menjadi rembulan. Naga Api
sangat terkejut sekaligus senang. Sakit perutnya kini sudah hilang, dan yang membuatnya sangat senang adalah rembulan kini kembali bersinar terang.

“Mungkinkah masih ada harapan untuk membuat Peri Hujan hidup kembali??”, pikirnya.

Sang Naga Api kemudian bergegas pergi menuju Lembah Hujan. Namun tiba-tiba ia dihadang oleh pemimpin kawanan Naga Api. Naga Api itu bermata bulat nyala terang dan menatap tajam padanya. “Mau pergi kemana kau??!! Kau tidak boleh meninggalkan Lembah Api ini”, kata pemimpin kawanan Naga Api dengan garangnya.

“Aku ingin ke Lembah Hujan, aku ingin menyelamatkan Peri Hujan. Mungkin saja masih ada kesempatan”, kata Naga Api kepada pemimpinya.

“Tidaaak boleeeh...!! kau tidak boleh kemana-mana...kau harus tetap berada di Lembah Api ini..!!”, kata pemimpin kawanan naga api dan semakin galak nada suaranya.

Tapi Naga Api tidak peduli, ia berusaha meloloskan diri dari hadangan pemimpinnya itu. Setiap kali Naga Api ingin menerobos keluar, pemimpinnya tersebut menghempaskan sayapnya ke Naga Api dan kemudian menyemburkan api yang sangat panas sekali. Sang Naga Api berjuang keras agar dapat keluar dari lembah itu. Walaupun berkali-kali ia terjerembab jatuh dan terkena semburan api. Ia mendekap rembulan di dadanya dengan erat. Ia tak ingin rembulan itu menjadi hancur, karena rembulan itu adalah harapannya untuk menyelamatkan Peri Hujan.

Sang Naga Api benar-benar sudah babak belur. Sayapnya compang camping terkoyak cakar tajam sang pemimpin. Dengan sisa tenaga yang ia punya, ia tetap berusaha untuk bangkit dan terbang menerobos hadangan pemimpinnya. Sang pemimpin pun luluh, ia terkesima melihat begitu kerasnya tekad dan gigihnya perjuangan Sang Naga Api untuk menyelamatkan Peri Hujan. Akhirnya, pemimpin kawanan Naga Api itu menyerah, ia mengizinkan Naga Api untuk pergi ke Lembah Hujan menyelamatkan Peri Hujan.

Dengan sisa tenaga yang ia punya, Naga Api berusaha terbang secepatnya menuju Lembah Hujan. Ia tak mau menyia-nyiakan sedetik waktunya pun untuk menyelamatkan Peri Hujan. Sesampai di Lembah Hujan, Naga Api begitu sedih melihat suasana di sana. Lembah yang tadinya indah penuh warna kini bagai lembah kematian tak bernyawa, tak ada kehidupan di sana. Begitu sunyi dan kosong yang ganjil.

Di tengah hamparan bunga Lili yang telah layu, Peri Hujan terbaring menjadi batu dengan belukar yang hampir menutupi seluruh tubuhnya. Naga Api sangat sedih melihatnya. Ia kembali menangis, tetesan air matanya perlahan jatuh membasahi wajah Peri Hujan. Dan seketika itu juga, perlahan-lahan tubuh Peri Hujan berubah menjadi seperti sedia kala. Tetapi masih tak bernyawa.

Naga Api segera menggantung rembulan di langit Lembah Hujan. Seketika Lembah Hujan itu menjadi terang benderang. Angin mulai bertiup, membangunkan bunga-bunga yang telah layu. Suara gemericik air mulai terdengar. Cahaya rembulan itu menyelimuti seluruh tubuh Peri Hujan. Dan akhirnya perlahan, Peri Hujan membuka matanya dan tersenyum menatap Naga Api.

“Terima kasih”, kata Peri Hujan.

Naga Api hanya menatap Peri Hujan dalam-dalam dan kemudian berkata, “Maafkan aku..”.

Mereka hanyut dalam diam. Suasana hening yang aneh dan sunyi.

“Aku harus pergi”, kata Naga Api memecah keheningan.

“Aku tau”, jawab Peri Hujan.

Sang Naga Api segera melesat ke langit tanpa menoleh lagi. Pada waktu itu hujan turun dengan derasnya di Lembah Hujan. Seakan tak mau mereda. Begitu pun di Lembah Api, langit berwarna merah menyala, udaranya sangat panas seakan ada amarah yang tertahan.

Barangkali mereka masih belum mengerti, bahwa kadang hidup memberikan kita pilihan-pilihan yang membingungkan. Dan ketika mereka tersadar, mereka telah berada di lorong waktu yang mampat. Mereka terjebak di dalam ruang pengap dikedalaman benaknya sendiri. Menghela nafas yang tinggal sepenggal, dan tetap berusaha tersadar. Bahwa betapapun riuh keinginan mereka berontak, tapi mereka harus tetap berjalan..meniti garis takdirnya sendiri..sendiri.

Peri Hujan
Kelak, jika kau rasakan angin berhembus dengan aroma bumi yang segar...maka, disanalah aku.. Menatapmu dikejauhan...

Naga Api
Kelak, jika langitmu kemerah-merahan dan udara terasa hangat...maka, disanalah aku.. Menatapmu dikejauhan....
 
Semoga suatu hari nanti kita  dipertemukan kembali dalam kondisi yang lebih baik...


*Sumber gambar: http://www.lisavictoria.net/Images/Fantasy/Full/DragonHug.jpg

Sabtu, 19 Mei 2012

Naga Api dan Peri Hujan

Konon, di kedalaman hutan yang tempatnya sangat rahasia, ada sebuah lembah yang sangat indah. Lembah itu ditumbuhi dengan bunga-bunga berbagai warna dan harum baunya, hewan-hewannya yang jinak, serta air terjun jernih yang memancar indah jika terkena sinar mentari. Di lembah itu, hiduplah seorang peri hujan. Peri tersebut bertugas menjaga lembah itu agar tetap subur dengan siraman hujan yang merintik lembut.

Di lembah itu, jika hujan tidak merintik sehari saja, maka seluruh tumbuhan akan layu dan hewan-hewan yang hidup disana akan mati. Oleh sebab itu, sang peri mempunyai tugas yang sangat penting dilembah itu. Kita sebut saja lembah itu dengan nama lembah hujan.

Pada suatu hari tiba-tiba udara terasa agak hangat dan gerah. Seluruh hewan di lembah hujan kepanasan. Ternyata, di langit sedang berputar-putar seekor naga api yang besar. Naga tersebut berwarna merah menyala, taringnya tajam dengan kuku-kuku cakarnya yang mengkilat. Sayapnya lebar, dan dari hidung serta mulutnya menyembur api yang sangat panas.

Naga api itu terus berputar-putar dilangit, kemudian dia jatuh berdebum ditengah hamparan bunga lili. Peri hujan sangat takut, tapi ia memutuskan untuk mendekati naga api itu. “Sepertinya naga api itu sedang sakit”, gumamnya.

Perlahan-lahan peri hujan mendekati naga api itu. Ia tak mau naga api itu tiba-tiba marah dan menyemburkan api ke arahnya.

Peri hujan berbisik pelan kepada naga api, “Hei...apa kau baik-baik saja?”.

Naga api mulai membuka matanya, “sakit sedikit...” katanya dengan suara serak.

“Sepertinya kau sedang tidak sehat”, tanya peri hujan.

“Badanku demam, dan tenggorokanku sakiit”, jawab sang naga sambil menahan sakit.

Peri hujan kemudian mengumpulkan seluruh tenaganya. Merentangkan tangannya dan perlahan angin mulai bertiup lebih kencang dengan aroma bumi yang segar. Awan-awan berarak cepat berkumpul diatas kepalanya, dan perlahan butir-butir hujan jatuh menghujami tubuh sang naga api. Asap mulai memenuhi permukaan tubuh sang naga akibat pertemuan antara bulir hujan dan sisiknya yang panas.Perlahan, naga api itu mulai menggerakkan badannya. Ia sudah merasa lebih baik. Badannya tidak demam lagi, dan teggorakkannya sudah tidak sakit karena meminum air hujan yang segar.

“Terima kasih”, kata sang naga api pada peri hujan.

“Syukurlah jika kau sudah merasa lebih baik”, kata peri hujan sambil tersenyum manis.

 Sang naga api merasa sangat senang berada di lembah hujan itu. Karena di sana pemandangannya sangat indah. Alapagi jika sedang turun hujan. Ia bisa merasakan rintik rintik hujan itu membasahi lembut sisiknya, segar sekali. Kini, naga api itu tidak lagi berwarna merah menyala. Tetapi ia berubah menjadi biru cerah. Seperti warna langit. Hidung dan mulutnya tidak lagi menyemburkan api yang panas. Oleh sebab itu ia sudah tidak sakit tenggorokan lagi.

Naga api dan peri hujan kini menjadi teman baik. Kemana pun peri hujan pergi, pasti naga api itu ikut menemani. Peri hujan pun sangat senang, karena dengan adanya naga api maka ia tak kan lagi ketakutan jika malam menjelang. Di lembah hujan ini, setiap malam bulan bersinar terang. Dan cahaya bulan itulah merupakan sumber kehidupan bagi peri hujan. Namun, ada srigala jahat yang selalu ingin mencuri rembulan itu.

Pernah suatu malam, srigala jahat itu datang mengendap-endap ingin mencuri rembulan. Untung saja ada sang naga api yang melihatnya kemudian ia berhasil mengusir srigala itu hingga srigala itu tidak berani lagi datang ke lembah hujan.

“Kau tidak perlu takut lagi, aku berjanji akan menjaga rembulan ini untukmu”, kata naga api pada peri hujan.

“Benarkah? Janji?”, kata peri hujan meyakinkan sang naga sekali lagi.

“Iya, aku berjanji”, kata sang naga api penuh keyakinan.

Peri hujan sangat bahagia. Kini ia tak perlu takut lagi, ada sang naga api yang akan menjaga dan melindunginya. Seharian itu, seluruh lembah jadi lebih berwarna dan hujan turun dengan indahnya. Ini karena peri hujan sangat bahagia.

Kemudian, pada suatu malam datanglah seekor naga api yang lebih besar dengan matanya yang menyala terang. Sayapnya mengepak-ngepak di angkasa sehingga malam itu udara kembali terasa sangat gerah. Ternyata, naga api yang bermata nyala terang itu adalah pemimpin dari kawanan naga api dari lembah api. Pemimpin naga api itu sedang mencarinya, mencari naga api yang telah berubah warna menjadi biru itu.

“Apa yang sedang kau lakukan di lembah ini? Ini bukan tempatmu..!! Cepat kembali ke kawananmu..!!”, kata pemimpin naga api kepada naga api yang sudah berwarna biru itu.

“Tidak mau, bos. Aku ingin tinggal di sini bersama peri hujan”, jawab naga api yang telah berwarna biru itu.

“Tidak bisa...!! kau harus kembali ke kawananmu. Atau kalau kau tak kembali maka aku akan membunuhmu..!!cepat pilih..aku tunggu sampai malam ini juga..!!”, kata pimpinan naga api.

Sang naga api yang sudah berwarna biru itu sangat bingung, “apa yang harus aku lakukan”, bisiknya.

Ditengah pekatnya malam dan rembulan bersinar terang, ia menatap peri hujan yang sedang tertidur pulas...

Naga api yang telah berubah warna menjadi biru itu bangkit lalu tersenyum.. Dan sang naga api itu pun menelan rembulan...

Kemudian lembah hujan menjadi gelap gulita. Dan peri hujan mati seketika...

** 160512, lagi suka bikin dongeng :p


Gambar copas di sini