Senin, 11 Oktober 2010

Jangan Panggil Aku “dek” (Lanjutannya)

Sudah satu tahun lamanya semenjak  perpisahan Rani dengan Andi, “kakak” angkatnya itu. Selama itu pula hari-hari yang Rani jalani terasa begitu berat. Tiada lagi sapaan “adek” yang selalu menemani hari-harinya. Rani tak dapat lagi memanggil dengan lantang “kakaaaaak” ketika dia melihat Andi di layar komputernya. Rani sangat sedih, dia begitu merindukan kakak kesayangannya itu. Tapi dia sadar, bahwa ini adalah konsekuensi yang harus dia terima atas keputusan yang telah dia buat. Dan dia yakin ini adalah jalan yang terbaik bagi mereka berdua. Tapi Rani tidak bisa membohongi hatinya, jauh di dalam lubuk hatinya sosok Andi masih dia anggap sebagai seorang “kakak”.

“Jadi, bagaimana keputusanmu??” tiba-tiba ummi membuyarkan lamunannya.

“hhhmmm…belum mi, boleh minta waktu lagi ga?” Rani menjawab

“Sudah dua bulan biodata itu kau pegang, ikhwan ini sudah beberapa kali menanyakan jawabanmu. Ya sudah…ummi kasih waktu satu minggu lagi yah.” Ummi berusaha menahan emosinya.

Sudah dua bulan yang lalu guru ngajinya itu memberinya biodata seorang ikhwan untuk Rani baca dan membuat keputusan ke proses selanjutnya. Namun sampai saat ini Rani belum juga memberikan jawaban.

“Insya Allah mi, Rani akan coba untuk sholat istikharah lagi selama satu minggu ini.” Rani menjawab setelah berpikir beberapa saat.
Sebenarnya permasalahnnya bukan karena Rani tidak yakin terhadap sosok ikhwan yang terdapat dalam biodata itu, tapi hatinyalah yang belum bisa melupakan Andi.

***

“Sudah lah Ran, dia itu masa lalumu.. Lupakan saja dia. Lagipula, dia juga di sana belum tentu memikirkan tentangmu.” Novi, sahabat dekatnya berusaha untuk meyakinkan hatinya.

“Iya aku tau Nov, tapi…Entahlaah..aku belum bisa melupakan dia.” Pikiran Rani melayang ke masa lalu.

“Apa sih sebenarnya yang kau harapkan lagi dari dia?? Sudah jelas-jelas dia menolakmu..” Kali ini Novi agak sedikit kesal dengan sobatnya itu. Sudah berbagai cara ia lakukan agar sobatnya itu bisa melupakan Andi dan mencoba untuk meraih kebahagiannya sendiri. Namun, segala upayanya sampai saat ini belum berhasil.

“Beri aku waktu sedikit lagi Nov… Suatu hari, aku pasti bisa melupakan dia.” Jawab Rani dengan mata berkaca-kaca. Novi memeluk sobatnya itu dengan erat,

“Aku sudah tidak mau lagi melihatmu selalu bersedih Ran. Dia sudah pergi… dan kau sudah cukup menyiksa dirimu sendiri dengan terus larut dalam kesedihan selama setahun ini. Lupakanlah dia... Raih kebahagianmu sendiri..” Novi tidak sanggup lagi membendung air mata yang dari tadi berusaha dia tahan agar tak mengalir. Dia begitu menyayangi sobatnya itu. Dan dia sudah tidak sanggup lagi melihat titik-titik air mata yang Rani teteskan karena mengenang Andi.

***

Rani berjalan dengan perasaan bimbang di sepanjang lorong pertokoan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Pikirannya menerawang jauh, hari ini adalah hari terakhirnya untuk berfikir mengenai biodata ikhwan yang ummi berikan padanya hampir dua bulan yang lalu. Besok ia harus memberikan jawaban pada ummi. Ia harus segera membuat keputusan.

“bbuukk…!!!” tiba-tiba Rani menabrak seorang pemuda.

‘Maaf...maaf...” Rani berusaha meminta maaf kepada pemuda yang ia tabrak.

‘ga papa kok...’ Jawab pemuda itu.

”ka..kakaak....” suara Rani tercekat di tenggorakannya. Ia begitu terkejut melihat pemuda itu. Pemuda yang ia tabrak itu ternyata adalah Andi, seseorang yang selama satu tahun ini tak dapat ia lupakan.

”Rani??” pemuda itu pun tak kalah terkejutnya dengan Rani

”Siapa dia??” seorang wanita di samping Andi membuyarkan keterperanjatan mereka berdua.

”oh, eeh..iya, kenalkan...ini Rani temanku” Andi berusaha memperkenalkan Rani kepada wanita itu.

”Rani, kenalkan..ini Vivi, tunanganku.” Andi memperkenalkan Rani kepada wanita itu yang ternyata adalah tunangannya.

“Apa?? Tunangan??” (dalam hati Rani berbisik. Ia seakan tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar). Rani berusaha untuk tetap bersikap wajar. Sekuat tenaga ia menahan tangisnya dan berusaha untuk tersenyum di hadapan mereka berdua.

”Wah, selamat ya boz (panggilan Rani ke Andi setelah Rani memutuskan hubungan kakak-adik itu). Jadi kapan nih resminya?? Nti jangan lupa undang aku yah” Rani berusaha mencairkan suasana, seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu diantara mereka.

”Pastilah aku akan undang dirimu..” Jawab Andi.

Dari percakapan itu, Rani mengetahui ternyata  Andi datang ke Jakarta karena tugas dari kantornya. Sedangkan tunangannya ikut bersamanya untuk mengunjungi pamannya yang tinggal di Jakarta.

Perbincangan mereka berlansung tidak kurang dari sepuluh menit. Tapi Rani merasa percakan penuh basa-basi itu begitu menyiksa batinnya. Seakan-akan ia ingin segera berlari dari hadapan mereka berdua, dan menangis sekencang-kencangnya.


***

Malam itu Rani tidak bisa tidur. Pertemuannya dengan Andi siang tadi terus terbayang-bayang. Rani begitu terpukul.. Ia masih belum bisa mempercayai bahwa Andi telah bertunangan.. Waktu telah menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Namun Rani masih belum bisa memejamkan matanya. Lantas ia mengambil air wudhu, dan ia bermunajat pada Rabbnya...

“Ya Allah...apakah ini merupakan jawaban dari istikharahku selama ini? Jika memang benar bahwa inilah yang terbaik dari-MU, maka aku ridho Ya Rabb.. Kuatkanlah hatiku..” Dengan berlinang air mata Rani tumpahkan seluruh isi hatinya pada Sang Khaliq. Berharap mendapatkan jawaban dari kegundahan hatinya selama ini.

***

“Jadi, sudah kau putuskan Ran??” tanya Ummi yang sudah tak sabar mendengar jawaban Rani

”Insya Allah sudah mi.” Rani menjawab lesu

”Apa keputusanmu?” Ummi menatap Rani dengan penuh tanya.

”Insya Allah...Rani bersedia melanjutkan ke proses selanjutnya...” Rani menjawab pelan

”Alhamdulillah....baiklah, nanti akan ummi sampaikan ke ikhwannya”. Ummi tampak senang, setelah dua bulan, akhirnya Rani membuat keputusan juga.

***

”Alhamdulillah...akhirnya kau membuat keputusan juga Ran” Di ujung sana Novi tampak bahagia mendengar kabar dari sobatnya itu melalui telepon.

”Iya, semoga saja ini adalah yang terbaik untukku ya Nov.” Rani berusaha meyakinkan kembali hatinya.

”Iya, Insya Allah...Dan mulai sekarang kau harus lupakan Andi. Karena kau kan sudah tau kalau dia sudah bertunangan. Jadi, tidak ada lagi yang bisa kau harapkan dari dia.” Novi berusaha meyakinnkan sobatnya itu.

”Insya Allah Nov, aku akan berusaha” Rani berusaha untuk kuat.

***

Hari ini adalah hari pertemuan/ta’aruf Rani dengan ikhwan itu. Pertemuan itu diadakan di rumah ummi, guru ngajinya. Namun entah mengapa, Rani tidak merasa berdebar..ia merasa kosong. Ia seolah tidak berminat melakukan proses ta’aruf itu. Dalam hati kecilnya, sosok Andi masih terbayang.

Ikhwan itu bernama Farhan. Dia lebih tua dua tahun dari Rani. Farhan adalah seorang pemuda yang telah mapan dan bekerja di salah satu perusahaan terkemuka di Jakarta. Farhan merupakan pemuda yang cerdas, supel, ramah, dan humoris. Wajahnya cukup tampan, dan penampilannya pun sangat rapi. Farhan pun aktif dalam beberapa organisasi yang bergerak dalam bidang kepemudaan ataupun sosial.

Farhan memaparkan semua mengenai dirinya dengan sangat tenang. Dia terlihat begitu dewasa. Visi misi pernikahannya, tujuan hidupnya, rencananya kedepan, sangat rapi ia paparkan.

”ada yang mau anti tanyakan?” tiba-tiba Farhan melayangkan pertanyaan pada Rani.
Rani terdiam, ia tidak tahu apa yang ingin ia tanyakan. Karena Rani sebenarnya tidak begitu menyimak apa yang Farhan sampaikan. Fikirannya masih menerawang pada Andi.
Hari itu Rani tidak banyak berbicara. Hanya menjawab  pertanyaan Farhan dengan seadanya saja. Ummi pun sudah berusaha untuk memancing Rani agar mau berbicara atau bertanya pada Farhan. Tapi, yang terjadi malah ummi nya sendiri yang akhirnya banyak bertanya pada Farhan. Dan Rani pun pasrah akan keputusan Farhan nantinya setelah pertemuan hari ini.

***

Dua minggu telah berlalu semenjak proses ta’aruf itu. Tiba-tiba ummi memanggilnya untuk datang.

”Ada apa mi?” Rani langsung bertanya sesampainya di rumah guru ngajinya itu.

”nak Farhan sudah membuat keputusan atas hasil pertemuan kalian kemarin. Dia memutuskan untuk melanjutkan ke proses berikutnya”. Wajah ummi begitu berseri ketika menyampaikan hal ini.

Rani begitu terkejut mendengar pernyataan ummi nya itu. Dia tidak percaya apa yang barusan dia dengar. Pertemuan yang dia anggap tidak serius itu ditanggapi dengan melanjutkan ke proses berikutnya oleh Farhan?? Rani benar-benar tidak percaya.

”Masa sih mi??apa alasannya? Malah Rani berpikir dia tidak akan mau meneruskan proses ini. Karena kemaren sikap Rani yang seakan-akan tidak niat untuk ta’aruf dengannya.” Rani berusaha meyakinnkan lagi apa yang barusan ia dengar.

”Ummi tidak tau apa alasannya. Coba Rani tanyakan saja sama nak Farhan. Untuk meyakinkan hatimu, ummi rasa tidak apa-apa kalau kalian saling ber-sms. Asal tidak melewati batas syariat yah.” Ummi mencoba untuk meyakinkan Rani.

***

”Assalamua’laikum. Afwan akhi, ana mau tanya alasan akhi untuk melanjutkan proses ini?bolehkah? karena ana juga ingin meyakinkan hati ana untuk membuat keputusan selanjutnya” Rani memulai sms dengan Farhan.

”Waalaikumsalam..Tentu saja boleh. Ana juga paham bahwa antipun harus mempertimbangkan masak-masak untuk memutuskan hal ini. Ketika ana membaca biodata anti, hati ana sudah bergetar. Ana yakin bahwa anti lah seseorang yang ana cari selama ini. Oleh karena itu ana bersedia menunggu jawaban anti walaupun harus menunggu dua bulan lamanya. Dan di hari ta’aruf itu, ketika ana melihat ke dalam dua mata anti, Ana melihat ada kesedihan yang begitu mendalam. Karena itulah ana maklum kalau pada saat itu anti tidak begitu mau banyak berbicara. Maka, setelah ana pertimbangkan masak-masak, entah karena sebab apa anti bersedih, ana ingin menghapus kesediha itu dari mata anti. Ana ingin melihat anti tersenyum dan bahagia.. Apakah anti bersedia dan mengijinkan ana menghapus kesedihan itu?” Farhan menjawab sms Rani denga panjang lebar.

Rani tak kuasa menahan air mata haru membaca sms dari Farhan. Dia tak percaya bahwa Farhan mampu merasakan kesedihan yang sedang dia rasakan. Dia tidak percaya Farhan bersedia menerimanya dengan kondisinya yang seperti itu. Hatinya pun bergetar.. Subhanallah..Ya Allah...inikah janjimu? Diakah pangeranku yang selama ini aku tunggu??

”Insya Allah ana bersedia, akhi.. jazakallah atas pengertian akhi terhadap ana”. Rani membalas sms Farhan dengan tangan yang masih gemetar.

***

”Apa??? Benarkah dia bilang begitu??” Novi juga seakan tidak percaya akan apa yang Rani ceritakan padanya mengenai keputusan Farhan.

”Yupz, betul Nov, dia bilang begitu” Rani menjawab dengan tersipu malu

”Alhamdulillah, akhirnya pangeranmu datang juga” Novi sangat bahagia melihat Rani yang seakan pada hari itu untuk sejenak melupakan Andi.

***

Khitbah pun dilangsungkan. Dua keluarga bertemu untuk membicarakan langkah selanjutnya. Tanggal pernikahan pun telah ditetapkan dan persiapan-persiapan untuk acara resepsi sudah diatur oleh kedua belah pihak keluarga. Rani tidak menyangka prosesnya bisa secepat ini. Sejenak dia sudah mampu melupakan Andi. Beberapa hari ini komunikasi antara Rani dan Farhan semakin sering. Rani merasa Farhan adalah sosok lelaki yang sangat baik dan penuh pengertian. Farhan adalah pemuda yang romantis dan humoris. Dia selalu bisa membuat Rani tersenyum.

***

”ddrrttt....dddrrtt...” handphone Rani bergetar.

”pasti dari kak Farhan” Rani begitu bersemangat untuk membaca sms yang masuk itu.

”Kakak”. Nama itu yang muncul di layar hp nya.

”Assalamua’laikum, apa kabar? Lusa saya mau tugas ke Jakarta lagi. Gimana kalau kita ketemuan? pertemuan kita waktu itu terasa sangat singkat. Masih belum puas nih ngobrolnya.” Ternyata sms itu dari Andi.

Rani tidak tau harus menjawab apa. Kenapa disaat dirinya sudah mulai melupakan Andi, sosok Andi malah datang lagi ke kehidupannya. Setelah Rani berdiskusi dengan Novi sobat yang selalu menemaninya, akhirnya Rani memutuskan untuk bertemu dengan Andi. Karena dia pikir, mungkin ini akan menjadi pertemuan yang terakhir kali nya dengan Andi.

”Oke, Insya Allah. Seperti biasa yah, aku datang ditemani Novi”. Rani menjawab sms Andi.

***

Hari itu mereka sudah berkumpul ditempat yang telah ditentukan. Rani berusaha untuk bersikap sewajar mungkin pada waktu itu. Obrolan mereka mengalir begitu saja. Sama seperti pada waktu pertemuan mereka yang pertama kali. Rani merasa seakan kembali ke masa lalu. Tapi dia berusaha sekuat tenaga agar perasaan itu tidak muncul lagi.

“Jadi, kapan nih undangannya? Jangan kelamaan, langsung aja di sah kan”. Rani berusaha menguatkan hatinya ketika menanyakan hal itu pada Andi.
Raut wajah Andi yang tadinya ceria seketika berubah. Ia tertunduk...

”Eh, gimana perkembangan pembangunan sekolahmu Nov? Sudah dapet belum donaturnya?” Andi tidak menjawab pertanyaan Rani dan mengalihkan ke hal lainnya.

”Alhamdulillah sudah dapet, dan sekarang sedang di bangun.” jawab Novi yang sempat terkejut karena Andi malah mengalihkan pertanyaan ke dirinya.
Sudah cukup lama mereka berbincang-bincang, dan Rani merasa bahwa sudah waktunya dia memberitahukan mengenai pernikahannya ke Andi.

”Boz...” Rani bersuara

”Ran....” Andi pun bersuara hampir bersamaan.

“eh, silahkan duluan aja mo ngomong apa” Rani mempersilahkan Andi

“gak papa, dirimu aja yang duluan mo ngomong apa” Andi pun mempersilahkan Rani.
Kemudian Rani memberikan Andi sebuah undangan berwarna biru muda.

”Kalau bisa datang yah...” Rani berusaha tersenyum ketika memberikan undangan itu pada Andi.

”eee?? Undangan?? Wah, dirimu mau menikah yah??” Andi tampak begitu terkejut.

”Iya, Insya Allah... dua miggu lagi”. Rani menjawab.

Setelah hening beberapa saat....

’’Selamat yah dek, akhirnya kau menemukan pangeranmu...semoga dirimu selalu bahagia yah...dan maaf, sepertinya saya tidak bisa hadir di acara bahagiamu itu“ Andi berusaha untuk menjawab setenang mungkin. Dia tidak sadar ada satu kata yang sudah lama tidak dia ucapkan pada Rani. Andi kembali memanggil Rani dengan panggilan “dek“.

“Terima kasih yah kak atas doanya. iya, tidak apa-apa kok. Rani maklum, kan dirimu jauh di seberang sana.hehehhehe...“ Rani berusaha untuk kembali mencairkan suasana. Dan diapun tidak sadar telah mengucapkan sebuah kata yang selama satu tahun ini sangat ingin dia ucapkan ke Andi..”kak”.

Setalah pertemuan di hari itu dengan Andi, entah mengapa Rani merasa beban berat di hatinya selama satu tahun ini terasa hilang. Dia sudah mulai merasa tenang dan sedikit demi sedikit mulai bisa melupakan Andi.

***

Hari ini adalah hari yang selalu di nantikan Rani dalam hidupnya. Ia merasa sangat bahagia memandang sang pangeran hatinya yang sedang mengucap ijab Qobul di depan sana. Hatinya berdebar hebat, tak henti-hentinya dia mengucap syukur Subhanallah....Alhamdulilla...Allahuakbar... atas semua kebahagian yang telah diberikan Rabb nya.

Disampingnya, Novi tak henti-hentinya memandangi penuh haru wajah sobatnya itu. Novi sangat bahagia karena kini tak akan ada lagi air mata duka karena Andi. Yang dia lihat adalah raut wajah penuh kebahagiaan dan semangat untuk menyongsong masa depan bersama pangeran hati sahabatnya itu. Novi sangat lega, akhirnya sahabatnya itu dapat menemukan kebahagiaanya.

”Sah?? Sah...sah...!!!” Suara penghulu dan para saksi menggema.
Debar jantung Rani semakin kencang. Subhanallah...Alhamdulillah....dia tak menyangka semua ini akan terjadi. Rani menatap penuh haru pada Farhan dan berbisik,

”Terima kasih yah sudah menjemputku, pangeranku...”

TAMAT

(sudut pandang orangnya di ganti jadi orang ke tiga)

**hahahhaha, lebay ya ceritanya :)) maap...maap bagi yg dah keburu baca yah...hihihihii...aye aja ngakak bacanya...ngapa bisa jadi lebay gini yee.. :))



jejak2mimpi wrote on Oct 14, '10
manteb, kisah Rani indah pada akhirnya :)
Yuupz, akan INDAH pada waktunya ^__^

lautankata wrote on Oct 14, '10
manteb, kisah Rani indah pada akhirnya :)

fr0z3ninside wrote on Oct 12, '10
hahahahhaha...

jejak2mimpi wrote on Oct 12, '10
udah tamat jadi ending buat adi ya 1 kak.. Wallohua'alam Bishowab.. wekekekk
hahahhahahaa...bisa aja kau ni :))

fr0z3ninside wrote on Oct 12, '10
udah tamat jadi ending buat adi ya 1 kak.. Wallohua'alam Bishowab.. wekekekk

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
jaraway said
trus si kak andinya itu ceritanya gimana? ga jadi nikah..
ada deeeeeeeeeehh :p

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
jaraway said
tu kannnnn.. makanya mas Amir, jangan panggil aku dek.. ntar aku kangen gimana.. =))
kan aku manggil dirimu komandan :D

jaraway wrote on Oct 11, '10
tu kannnnn.. makanya mas Amir, jangan panggil aku dek.. ntar aku kangen gimana.. =))
n_nv

trus si kak andinya itu ceritanya gimana? ga jadi nikah.. apaan siiiiiii

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
akuai said
mungkin dia bukanlah yg qta harapkan, tp dia jg tidak pantas untk dit0lak. (Kalo memang sholeh)
Yupz, coz Allah know what we need, not what we want ^__^

akuai wrote on Oct 11, '10
mungkin dia bukanlah yg qta harapkan, tp dia jg tidak pantas untk dit0lak. (Kalo memang sholeh)

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
idem. hahaha
idem2 wae neh si ipin -__-

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
oncomko said
karangan itu bisa dibuat atas dasar apa aja, biarkan dunia berkata yang penting kamu tetap berusaha berkarya...semangaaaaaaad ^^ kereeeeeeeeeeen

*aku blom bisa buat kek gini, jadi baru bisa menjadi penikmat :D
huehehhehhee...

makasih my dudul almahbubah :p

*lopastibisaayodulberusahasemangats...!!!

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
oncomko said
karangan itu bisa dibuat atas dasar apa aja, biarkan dunia berkata yang penting kamu tetap berusaha berkarya...semangaaaaaaad ^^ kereeeeeeeeeeen

*aku blom bisa buat kek gini, jadi baru bisa menjadi penikmat :D
idem. hahaha

oncomko wrote on Oct 11, '10
karangan itu bisa dibuat atas dasar apa aja, biarkan dunia berkata yang penting kamu tetap berusaha berkarya...semangaaaaaaad ^^ kereeeeeeeeeeen

*aku blom bisa buat kek gini, jadi baru bisa menjadi penikmat :D

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
Kalo g mau ngaku sih ya gpp.. =)
Nama pemerannya memang dikarang, alur ceritanya yang penting.. ;)

bilang karangan tapi ketawa, berarti g serius ah jawabna... =)
knapa pada ga percaya sih T__T

starholiceuy wrote on Oct 11, '10
Kalo g mau ngaku sih ya gpp.. =)
Nama pemerannya memang dikarang, alur ceritanya yang penting.. ;)

bilang karangan tapi ketawa, berarti g serius ah jawabna... =)

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
mulai panik tampaknya....ck3
jiaaaaaaaahh...

beneransotoynehorang -__-

mytruelife wrote on Oct 11, '10
heeu... sotoy marotoy -__-
mulai panik tampaknya....ck3

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
oohh...cerita pribadi toh...
pantes request ana yang dramatis kaga diterima
heeu... sotoy marotoy -__-

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
Cerita pribadi ditambahi bumbu2 dikit ya? =)

Tulisan based on true story terkadang memang nyaman dibaca,lebih detail karena penulis merasakan ceritanya..
may all the best =)
wedew...

hahahhahahhaaa...ini mah karangan aku ajaaaah.... :))

*makasih dah baca ceritaku ini sist ^_~

mytruelife wrote on Oct 11, '10
Cerita pribadi ditambahi bumbu2 dikit ya? =)

Tulisan based on true story terkadang memang nyaman dibaca,lebih detail karena penulis merasakan ceritanya..
may all the best =)
oohh...cerita pribadi toh...
pantes request ana yang dramatis kaga diterima

starholiceuy wrote on Oct 11, '10
Cerita pribadi ditambahi bumbu2 dikit ya? =)

Tulisan based on true story terkadang memang nyaman dibaca,lebih detail karena penulis merasakan ceritanya..
may all the best =)

mytruelife wrote on Oct 11, '10
hahaha..masih simpel itu....bentaran lagi nulis episode 2

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
udah tuh....
meluncuuuuuuuuuuurr

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
hahahahaha.. ane mah ngambil pelajaran dari masalah2 yg dihadapi dalam film2 tersebut.. :p
iya aja daah :))

mytruelife wrote on Oct 11, '10
udah tuh....

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
wedew...

*ngakak

arbie nontonnya gituan :))
hahahahaha.. ane mah ngambil pelajaran dari masalah2 yg dihadapi dalam film2 tersebut.. :p

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
posting dulu dah sepertiga nya...wong masih dikit juga....heheheh
mana?? mana??

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
cuma belakangan ini sering liat FTV2 aja yg di sctv..
wedew...

*ngakak

arbie nontonnya gituan :))

mytruelife wrote on Oct 11, '10
posting dulu dah sepertiga nya...wong masih dikit juga....heheheh

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
hmm...kita liat aja nanti....baru sepertiga jalan nih buatnya
cepatnyeeee... *waiting

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
bukannya jadi kayak novel apa tuh..sajadah cinta?? eh apa ya?? yg di pilemin..

heeu..ketauan ga suka baca novel -__-
whahaha ga tau dah mbakyuu jarang baca novel.. :D cuma belakangan ini sering liat FTV2 aja yg di sctv.. wkwkwkkwk

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
baru sepertiga jalan nih buatnya
weh, manteeeeebb

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
klo mo dramatis ya diterima.. haha *jarang2 loh.. :D
bukannya jadi kayak novel apa tuh..sajadah cinta?? eh apa ya?? yg di pilemin..

heeu..ketauan ga suka baca novel -__-

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
iya iya...eh, endingnya kan belum ketauan...ntuh akhwat bakal siap nerima ikhwannya apa kaga yaa.....
kayaknya sih bakalan terima dah..

*sotoy

mytruelife wrote on Oct 11, '10
klo mo dramatis ya diterima.. haha *jarang2 loh.. :D
hmm...kita liat aja nanti....baru sepertiga jalan nih buatnya

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
iya iya...eh, endingnya kan belum ketauan...ntuh akhwat bakal siap nerima ikhwannya apa kaga yaa.....
klo mo dramatis ya diterima.. haha *jarang2 loh.. :D

mytruelife wrote on Oct 11, '10
iya iya...eh, endingnya kan belum ketauan...ntuh akhwat bakal siap nerima ikhwannya apa kaga yaa.....

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
-__- dibikin agak lain dari yg diidekan disini mas'e :p
tp kan endingnya dah ketauan bie :))

*flash back aja ceritanya

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
eh...berarti ntar udah ketauan dong yak endingnya....wkwkwkw
lah iyah :D

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
haduh...jadi kena ana...
tapi agak2 susah kalo bikin cerita cerita tentang cinta nih..
yosh...tak coba dah
seep, nti kasih tau yah kalo dah selesai :D

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
eh...berarti ntar udah ketauan dong yak endingnya....wkwkwkw
-__- dibikin agak lain dari yg diidekan disini mas'e :p

mytruelife wrote on Oct 11, '10
eh...berarti ntar udah ketauan dong yak endingnya....wkwkwkw

mytruelife wrote on Oct 11, '10
haduh...jadi kena ana...
tapi agak2 susah kalo bikin cerita cerita tentang cinta nih..
yosh...tak coba dah

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
wah...tapi kan keren beut tuh....jarang2 sekarang ada yang harus memilih karena itu...
hmm...jadi pengen bikin ceritanya...hmm
bikin dah om.. ntar ane yg pertama baca.. hehehehe

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
hmm...jadi pengen bikin ceritanya...hmm
naaaaaaaaaaaaahh, dikau aja dah yg bikin...

mytruelife wrote on Oct 11, '10
wah...tapi kan keren beut tuh....jarang2 sekarang ada yang harus memilih karena itu...
hmm...jadi pengen bikin ceritanya...hmm

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
nggak kok.. *baru beli.. :p
seep, bisnya nti kan bisa repot kalo luber di mari :D

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
cek dulu bie, kali aja bocor juga :D
nggak kok.. *baru beli.. :p

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
ganti embernya jadi bak... :D
cek dulu bie, kali aja bocor juga :D

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
kisahnya temen ku hahahahaha =))
oh ya???

weew...manteb ^^b

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
yah..coba ceritanya gini...udah mau walimah, eh ikhwannya ternyata kedeteksi kanker darah....
kebimbangan mulai menyeruak di hati akhwat di hari hari terakhir sebelum akad....
wedew...

ga aah, ntu mah sedih bangets...

*ntar bisa2 pada nangis di mari kan bisa gawat

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
yah..coba ceritanya gini...udah mau walimah, eh ikhwannya ternyata kedeteksi kanker darah....
kebimbangan mulai menyeruak di hati akhwat di hari hari terakhir sebelum akad....
ganti embernya jadi bak... :D

ndhaandini wrote on Oct 11, '10
kisahnya sapa ndha??
kisahnya temen ku hahahahaha =))

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
kayak kisahnya...aaaa....
kisahnya sapa ndha??

mytruelife wrote on Oct 11, '10
yah..coba ceritanya gini...udah mau walimah, eh ikhwannya ternyata kedeteksi kanker darah....
kebimbangan mulai menyeruak di hati akhwat di hari hari terakhir sebelum akad....

ndhaandini wrote on Oct 11, '10
kayak kisahnya...aaaa....

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
semoga kek kisah gw seindah diatas *khayalan tingkat tinggi :))
*nahan ngakak :))

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
perlu ember lebih banyak lagi pastinya :D
embernya bocor kali bie?? :D

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
yah..coba akhirnya ada yang meninggal...karena sakit gitu atau kecelakaan...kan biar dramatis...
yee, ga aah...ga suka yg dramatis...mendingan gini aja...lebay2 gmnaa gituu... :D

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
semoga kek kisah gw seindah diatas *khayalan tingkat tinggi :))


fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
yah..coba akhirnya ada yang meninggal...karena sakit gitu atau kecelakaan...kan biar dramatis...
perlu ember lebih banyak lagi pastinya :D

mytruelife wrote on Oct 11, '10
yah..coba akhirnya ada yang meninggal...karena sakit gitu atau kecelakaan...kan biar dramatis...



jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
ett dah mbak mah.. :p

*berkaca-kaca.. hehe
waduuh...

**nyodorin ember

jejak2mimpi wrote on Oct 11, '10
hwibntato said
akhir yang bahagia ternyata ...
*nyusut air mata dulu, ah ... he he he ...
iyah, harus bahagia dunk om endingnya :p

*wedew...nyodorin tissue

fr0z3ninside wrote on Oct 11, '10
ett dah mbak mah.. :p

*berkaca-kaca.. hehe

hwibntato wrote on Oct 11, '10
akhir yang bahagia ternyata ...
*nyusut air mata dulu, ah ... he he he ...